Jumat, 28 Januari 2011

Abu Bromo Kian Deras

Lumajang
HARIAN BANGSA

GUYURAN hujan abu Gunung Bromo yang sampai ke Lumajang semakin hari
semakin luas, deras dan pekat. Bahkan saking derasnya, guyuran abu vulkanik tersebut
merobohkan  rumah warga.
Abu gunung Bromo di Probolinggo juga membuat sebagian besar warga di Gucialit terserang penyakit ISPA parah. Sebuah rumah pun roboh karena tidak sanggup menahan banyaknya abu vulkanik yang dimuntahkan gunung tersebu.
"Dari kemarin deras, bahkan ada rumah yang roboh karena hujan abu Bromo. Ketebalan abu mencapai 5 cm,”jelas Joni, warga Desa Gucialit, Kabupaten Lumajang.
Abu vulkanik juga membuat beberapa hewan ternak, di Desa Senduro yang terletak sekitar 40 km dari puncak Gunung Bromo mati.” Hewan ternak yang mati karena rumput yang dimakan sudah penuh dengan abu vulkanik, dan belum sempat dibersihkan,”jelasnya.
Joni juga mengatakan, derasnya hujan abu vulkanik sudah mengguyur kawasan Lumajang sejak kemarin pagi, namun sempat terhenti karena hujan gerimis.  ”Hujan gerimis sebentar membuat abu menggumpal,”ungkapnya.
Pantauan HARIAN BANGSA, abu vulkanik Bromo yang mengguyur Lumajang semakin deras, ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya abu dan warga yang berjualan masker. Saking derasnya guyuran abu, PMI Lumajang juga
membagikan masker gratis ke masyarakat.
Untuk melihat langsung dampak akibat erupsi gunung Bromo yang berada di 4 Wilayah Yakni, Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang. Menteri Sosial RI, Salim Segaf Al Jufri melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Probolinggo, Kamis (27/1). Turut serta pada kunjungan kali ini, beberapa pejabat di lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos) RI dan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur.
  Menteri Sosial (Mensos) mengunjungi Desa Ngadirejo Kecamatan Sukapura yang cukup parah terkena dampak hujan abu vulkanik Bromo. Di Desa ini Mensos melakukan pencanangan Desa Siaga Bencana yang ditandai dengan pengguntingan pita dan panandatanganan prasasti.
  Usai acara di Desa Ngadirejo, Mensos dan rombongan menuju Pendopo Kabupaten Probolinggo. Selain bersilaturrahim, kunjungan Mensos ke pendopo juga dalam rangka penyerahan beberapa bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada beberapa daerah termasuk Kabupaten Probolinggo sendiri.
   Kedatangan orang nomor satu di Kemensos ini disambut oleh Bupati Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si dan Ny. Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE beserta beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo. Hadir pula beberapa pejabat dari daerah tetangga yang hari itu menerima bantuan dari Kemensos.
  Bupati Hasan menjelaskan perkembangan kondisi Gunung Bromo mulai dari awal erupsi, penetapan status siaga hingga awas dan kemudian kembali ke status siaga. Bupati Hasan juga mengharapkan dukungan dari Kemensos dan kementerian yang lain dalam penanganan Bromo pasca bencana. ”Pemerintah Daerah dan unsur terkait lainnya dalam tim penanggulangan bencana telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam penanggulanagan bencana. Kami juga mohon dukungan dalam penanganan dan rehabilitasi pasca bencana nanti”, ujarnya.
  Sementara itu, Mensos Salim Segaf Al Jufri mengatakan bahwa selalu ada hikmah dibalik cobaan yang silih berganti datang menimpa negeri ini. Menurutnya musibah yang sering terjadi tidak membuat bangsa kita makin lemah, tapi justru membuat kita makin kuat.
  ”Dari hari ke hari, dari tahun ke tahun derap langkah kita makin kuat. Kesetiakawanan sosial dan solidaritas masyarakat kita makin kuat pula,”ujarnya.
  Terkait penanganan bencana di Kabupaten Probolinggo, Mensos berharap apa yang sudah dilakukan dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. Mensos menilai upaya penanganan dan penanggulangan bencana yang dilakukan di Kabupaten Probolinggo sudah baik dan maksimal.
  Kemensos juga masih akan memberikan bantuan jika yang telah diberikan memang masih kurang dan perlu penambahan. "Mengenai penambahan bantuan, kita lihat kondisi nanti. Kalau ada yang masih harus dibantu, nanti kita tambah," terangnya.
  Pada kesempatan tersebut Mensos menyerahkan bantuan dan hibah jaminan hidup untuk korban dampak erupsi Bromo sebesar Rp 2.292.120.000,- yang diterima secara simbolis oleh Bupati Hasan.
  Mensos juga menyerahkan bantuan beras melalui cadangan beras pemerintah untuk korban dampak erupsi gunung Bromo dan dampak cuaca buruk serta nelayan yang tidak dapat melaut sebanyak 751,7 ton. Bantuan diterima secara simbolis oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Fahrur Rozi.
  Diserahkan pula secara simbolis bantuan kendaraan operasional penanggulangan bencana masing-masing 1 unit RTU Rescue kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Trenggalek. Berikutnya 1 unit truk kayu untuk Kabupaten Mojokerto dan 1 unit mobil water treatment untuk Kabupaten Sumenep.
  Selain itu, Mensos juga memberikan bantuan Kredit Usaha Bersama (KUBE) melalui dana dekonsentrasi untuk Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. Setiap daerah mendapatkan 74 KUBE dengan nilai bantuan Rp. 20 juta untuk setiap KUBE.
  Juga diserahkan bantuan KUBE melalui dana BLPS untuk Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro masing-masing 30 KUBE dengan nilai bantuan Rp 30 juta untuk setiap KUBE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar